Kalau SUDAH DAPET, Ayo Kita CAP CUS, CINN...

Kalau SUDAH DAPET, ayo kita CAP CUS, CINN...

Cukup bagus juga sebagai tagline kita kali ini.

Tulisan ini agak terlambat sepertinya untuk menggambarkan euforia hari kemarin. Semoga tidak apa, tenggang 24 jam dengan beberapa hal yang memisah paksa penulis dengan laptop. Sebenarnya, tulisan ini sudah mulai dirancang ketika hari kemarin, Minggu, 27 Februari 2011. Ketika kami: 5 Youth Ambassadors (sayang sekali Norma, Kania dan Ester tidak bisa bergabung), 7 tim inti HFHL (Agung juga berhalangan), Mbak Mercya, Mbak Inge, Pak Agung, Mas Iwan, Mas Dani, Mbak Yuni, Mbak Aries dan sopir bus berada dalam bus yang sama di perjalanan pulang dari Wana Villas Bedugul.

Langit di luar bus remang, sementara penghuni bus sepertinya lebih banyak yang tepar kelelahan. Beberapa percakapan kecil, mesin bus yang meraung lirih, aroma minyak kayu putih dan kaget kelatahan menjadi motif sore itu. Tidakkah ada yang tahu, dibalik wajah lelah kami ada warna lain yang tidak terlihat bila tidak mengenal kami. Kami membawa semangat, kami menggali inspirasi, kami menerobos batas yang memagari individu kami. Terlebih lagi setelah rangkaian Motivational Team Building yang kami lalui kemarin.

Teman-teman yang kemarin tidak hadir atau teman-teman yang masih terjebak pegal sendi hasil kegiatan kemarin, mari kita semua berbagi kembali.

* * *

Minggu, 27 Februari 2011

Pukul tujuh pagi, kami yang namanya tersebut di atas telah lengkap berkumpul di depan klinik Permata Hati, Teuku Umar Barat. Sejak pagi cuaca memang tidak begitu ramah. Setelah menunggu sedikit agak lama untuk keterlambatan Man Iwan kami pun berangkat dengan doa setulus-tulusnya untuk keselamatan dan kebaikan hati yang meteorologis untuk cerahnya langit di tempat yang kami tuju.

Tidak perlu menunggu lama dalam perjalanan untuk memulai pondasi team building, segera setelah keberangkatan, dengan sistem undian kami terbagi menjadi dua tim. Kelompok simbolik bernama hewan(sementara): ANJING & KUCING. Mengapa penulis bilang simbolik? Rupanya, kompetisi adalah salah satu strategi dalam team building. Dengan keberadaan kompetitor maka team akan merasakan adanya threat sehingga memicu proses kerjasama. Dua kelompok masih mengusung nama anjing-kucing hingga diberi kebebasan untuk menentukan namanya sendiri. Melewati momentum menggonggong, mengereng, mengeong hingga ada yang mengaum, kami diberi kesempatan memproklamirkan nama resmi masing-masing tim: tim ANJING bertransformasi menjadi tim SUDAH DAPET dan tim KUCING memutuskan nama CAP CUS CINN.. (mbak Inge ada di tim Kucing saat itu.)

Games cari kata dan mempresentasikan masing-masing kata, yang tak jauh dari eksistensi kami semua sebagai anak muda peduli pangan sehat dan hidup sehat, mengisi sisa perjalanan menuju danau Beratan. Perjalanan jauh terasa singkat. ^^

Kami tiba. Angin dingin, riak air dan langit masih mendung. kami langsung menyeberangi danau menuju Wana Villas. Kami tiba (lagi), kali ini di sisi danau yang lain. Coffee break sangat membantu kami untuk beradaptasi sementara Mas Iwan dibantu Mas Dani sibuk menyiapkan manuver-manuver terbaiknya. Sedikit briefing dari mbak Mercya dan Mbak Inge dan taaddaaaa....kami siap!!

SUDAH DAPET vs CAP CUS CINN...

Secara Healthy Food Healthy Living kita semua adalah satu tim. Tapi untuk satu hari kemarin katakanlah kami melakukan simulasi kompetisi. Games yang dipersiapkan adalah games sungguhan, menyentuh kami fisik dan mental. Menggelitik secara kognitif untuk mengajak kami berpikir cepat, menarik psikomotoris dalam menekan kami untuk bergerak lebih sigap. Penulis agak ragu, apakah bisa menggambarkan hari kemarin dengan lengkap (dan apakah bisa mengingat nama games-nya). Beberapa saja akan disebutkan di sini.

1. Be an aerobic instructor

Permainan sederhana, berganti pasangan dengan satu orang sebagai kontaminan (Mas Iwan tentunya). Tidak punya pasangan=jadilah intruktur senam bagi yang lain. Warmed us up sementara matahari mengintip agak malu di balik hijaunya bukit.

2. The Last Samurai.

Mengikuti aba-aba kana-kiri. Melatih konsentrasi. Dan puncaknya adalah ketika mata kita ditutup. Ini adalah tentang bagaimana kita percaya pada diri sendiri ketika kita tidak lagi bisa melihat gerak dan langkah yang diambil oleh orang lain.

3. TTS (Tempel, Teken, Sedot :D), Crazy Ball dan Transfer the Ring

Wahh..lucu dan ngocolnya teman-teman memang tidak terhindarkan. Bagaimana membuat jalur untuk bola yang menggelinding, menggembung-kempiskan paru-paru untuk sebuah bola ping-pong, hingga bagaimana melewatkan tallii melingkar yang kadang enggan diajak bekerjasama. Ketika di awal disebut sebagai pelatihan Team Building, di games tersebutlah team work yang dimaksud sama-sama kami bangun.

4. Voli handuk, Smallest island dan Save ur Team

Mulai basah, berkeringat, kotor, dan berhasrat untuk membawa tim masing-masing untuk menang. Banyak strategi bersimpang-siur, sebagian memilih menjadi konvensional, sebagian lain menerapkan teori antah-berantah seminim apapun tingkat aplikasinya [toh, pada akhirnya kembali ke prinsip kreatif ya kawan.. :)]

5. Naik kano ^^

Sepertinya ini pertama kalinya bagi semua. Danau, ombak dan basah total. Ada yang awalnya takut, kemudian mencoba di akhir episode. Di luar insiden terceburnya beberapa teman ke danau, kebersamaan diantara semua sepertinya berkembang pesat.

Senangnya..banyak pelajaran yang kami dapat hari kemarin. Subyektif sekali sebagai tulisan individual, memang begitulah adanya.

• Saling melengkapi. Mengetahui kelebihan dan kelemahan diri hingga kita bisa menerima dan menghargai keberadaan anggota lain dalam tim. Setiap individu berbeda. Tidak ada yang lebih, tidak pula kurang.
• Thinking out of the box, kalimat yang seringkali kita dengar. Sekali lagi, ini tentang proses yang relatif panjang untuk menjadi individu kreatif--> berkumpul-->membentuk kelompok kreatif
• Melawan rasa takut. Takut salah, takut malu, takut sakit. Setiap orang punya ketakutan masing-masing, tidak ada yang salah. Ketakutan itu tidak harus dibunuh, melainkan harus dihadapi. Ketakutan individu dalam komunitas bukanlah penanda kelemahan kelompok. Justru bentuk-bentuk ketakutan dan cara kita menghadapinya adalah pola yang membatik achievement yang mampu dicapai kelompok kita.

Sekitar pukul enam sore, Motivational Team Building ditutup. Mas Iwan menyampaikan rangkuman singkat tentang kegiatan hari kemarin. Senyum-senyum kelelahan paling bersemangat, kontradiktif, sama seperti pelangi yang membias warna mendung setelah hujan datang dan pergi menggegas.

Sepertinya memang belum cukup aspek untuk sebuah silogisme, anggaplah ini sebagai simpulan sementara dari kami: kami semakin siap menjadi pemimpin muda yang peduli.

* * *

Senin, 28 Februari 2011

Motivational Team Building di Wana Villas Bedugul kemarin adalah satu langkah lain yang telah kami pijak untuk semakin mematangkan hati kami.

Ada banyak tugas yang menanti dan masing-masing pasti mengerti, kita semua sudah tidak sabar lagi.

Akan sangat menyenangkan bertemu semua di kesempatan yang lain ^^

* Thanks to semua yang terlibat dalam kegiatan kemarin. Special thanks to Mas Iwan sebagai fasilitator dan motivator kami semua ^^

** Foto: RAINBOW AFTER THE RAIN by JOSHUA (very nice Jo ^^)