Defect, anomali...and perspective

31 Desember 2014

On 06.08 by anya-(aydwprdnya)   No comments
Aku takut esok hujan,
Dan tidak ada sepasang tanganmu menadah air di atas kepalaku
Aku takut esok pasang,
Dan tidak ada tubuhmu kokoh tempat kusandarkan pilu
Aku takut esok angin bertiup kencang,
Dan tidak ada lengan hangat melingkar di bahuku
Kengerianku adalah gelap pagi, saat matamu tak pijar bahkan untuk sekadar redup
Ketakutanku adalah terik siang, ketika terbawa angin lalu hilang kata-katamu sejuk
Keenggananku sekali lagi semburat senja, bila aku mesti buta dan hanya hawa memanjamu yang meyakinkanku hidup.

Dengar, pahamkah?
Lihat, mengertikah?

Aku mimpi mengarung angin, walau kau ingin hanya duduk berdamping
Aku khayalkan beribu ingin, tepat di titik sederhana kau utus mengiring
Dengar, dan kata mencari
Lihat, dan kata menjawab
Akankah esok hujan pasang berangin kencang?

Dari seorang yang penuh ketakutan, salam.

[Sebuah catatan dari Bulan September tahun ini.]

0 comments:

Posting Komentar