Defect, anomali...and perspective

1 Juni 2015

On 09.35 by anya-(aydwprdnya) in ,    No comments

Secara acak muncul di deretan pembaharuan Facebook teratas pada pukul 20.00 malam ini. Tentu aku tidak akan meragukan kedalaman kata seorang Sapardi Djoko Damono. Sampai mati pun aku tak akan. Aku ini penggemar. Sekali penggemar, aku ini penggemar setia. Tentu karena gaya bertutur beliau yang membekaskan goresan agar lebih awas terhadap sekitar. Juga karena setiap percakapan indah yang beliau kutip dari alam. Ah, sudah pasti pula karena rima dari puisi "Aku Ingin" yang melelehkan hati penikmat Rangga dan Cinta dalam Ada Apa Dengan Cinta.

Namun malam ini, walaupun tak hujan di hari pertama bulan Juni ini, entah karena sendiri , dalam termangu puisimu membuatku meragu. Tentu saja, ada campur tangan kenangan masa lalu.


Benalu

Dalam kerinduan yang mengering,
selalu ada ragu yang mengiring.

Katakanlah aku tak akan hidup tanpamu,
apa kau akan mati tanpa aku?

Tak pernah sauh terlempar terlalu jauh,
riak akan meneriakkan bosan untuk yang berlabuh

Katakanlah kita bersama,
apa ada kata berarti selamanya?

Aku meminjam napas ini,
setiap kau disini, 
setiap kali kau kuminta pergi.

Aku bertumbuh dengan matahari,
yang sinarnya sama kita bagi,
yang silaunya saling menyakiti.

Sementara kau disana,
perlahan aku mati.

[Malam satu di Bulan Juni]


Tentu kata-kata acak yang membuncah tadi tak akan terbandingkan dengan penggalan puisi Sapardi Djoko Damono yang maha sakti. Tapi sudah kubilang, sekali penggemar, aku ini penggemar setia. Terlebih sejak aku menggemarimu. 





0 comments:

Posting Komentar