26 Desember 2018
On 23.16 by anya-(aydwprdnya) in 30Hari Bercerita, Ex-Berliner, Friendship, Germany, Jerman No comments
[5/30] CONGRATS, PAL!
I have this one fabulous friend whom I've known since medical school. We were not got along since the beginning because we belonged to the different class. During the clerkship, on our fourth year, we've been on the same rotation for neurology or anesthesia department. Ah no, I think she was doing the anesthesia part, and I was on surgery department (can't really recall, ugh). That was the time she introduced me to her mom... in the operating room. Yes, her mom was undergoing the surgical procedure to install a chemo port.
That was an hour before lunchtime if I didn't misremember it. I was doing a morning shift at the central operating installation and was in charge for pediatric digestive operation, operating room number 11, after a long night awake for a series cases at emergency unit. She approached me saying that her mom was there and she would like to introduce me to her. We then sneaked to the operating theater in where her mom was laying down, just done with the procedure. She, her mom, looked pale and tired but also proud and happy, such a really mixed combination of expression. I pulled my disposable mask down, said my name and waved happily to her. I knew that she might be under the spell of propofol or other anesthetic drugs so I would understand if she didn't really notice me clearly. However, I did. I did see how much she resembles my friend who stood less than one meter beside me. They're looked alike. There was nothing else occupied my mind, not about how did she feel nor about damn cancer which trying to knock her.
I wasn't really sure about what did I feel back then. It's not a usual way to get to know my friend's parents that way. The thing I know for sure is, if we didn't do that way, we wouldn't be as close as we are today, by heart.
It's not supposed to be sad. It’s always fun while I’m around this friend since she knows very well that one major reason why am I in Berlin right now is that I choose Europe over Australia
:p. I just saw this friend pictures yesterday, she just officially graduated as a master of public health. It's a saying from a proud friend who happened to recalled those old scenes in mind. I'm nobody to say this, but even your late mom is smiling right now for sure.

* * *
Pernah punya teman yang luar biasa? Aku banyak. Teman yang ini adalah salah satunya. Kami saling mengenal sejak zaman perkulihan dan aku sudah tahu dari dulu kalau teman tidak biasa. Masa pre-klinik, kami tidak begitu dekat karena kebetulan kami berbeda kelas. Namun kami sempat rotasi di departemen yang sama beberapa kali selama koas. Salah satunya mungkin kami bertemu saat kami sama-sama di neurologi atau anastesi. Atau bisa jadi saat itu aku di bedah dan ia di anastesi (ingatanku sangat payah). Pada salah satu masa itulah ia sempat memperkenalkan aku pada mendiang mamanya yang saat itu kebetulan menjalani operasi. Perkenalan kami berlangsung dingkat, di salah satu kamar operasi.
Kalau tidak salah hari itu sekitar satu jam sebelum waktu istirahat makan siang. Aku sedang stase di instalasi bedah sentral (IBS), bertugas di ruang operasi nomor 11 untuk operasi digestif (pencernaan) anak-anak, setelah malam panjang jaga UGD sehari sebelumnya. Kami bertemu di lorong IBS, dan teman ini berkata bahwa ia ingin memperkenalkan ibunya padaku. Maka kami setengah mengendap-endap masuk ke ruang operasi di mana mamanya terbaring setelah rampung dengan prosedur yang harus dijalani. Tante, demikian aku memanggilnya, terlihat pucat dan lelah, sekaligus senang dan bangga. Sungguh kombinasi yang tidak begitu sering aku temui, namun aku yakin tahu alasannya. Aku menarik ke bawah masker sekali pakai yang aku kenakan, menyebutkan namaku sembari melambaikan tangan dengan riang. Aku maklum bahwa tante mungkin ada di bwah pengaruh propofol atau obat anastetik lainnya sehingga mungkin tidak akan merekognisi keberadaanku dengan jelas waktu itu (selain juga aku mengenakan seragam IBS hijau muda bukan telur asin yang kedodoran yang senada dengan tembok IBS). Ya, mungkin tante tidak seawas itu tentang aku. Sebaliknya aku bisa melihat jelas, tante dan teman ini mirip. Dan jika aku bilang mirip, maka maksudku adalah mirip sekali dalam hal karakter dan ekspresi wajah. Tidak ada hal lain yang bisa aku pikirkan saat itu, tidak tentang bagaimana seesungguhnya perasaan tante, tidak juga tentang sakit yang berusaha melemahkannya.
Aku juga tidak yakin mengenai apa yang aku rasa. Bukan hal yang biasa bagiku, seorang teman mengenalkan orang tuanya di situasi seperti itu. Yang aku yakin pasti, jika kami tidak melalui adegan tersebut, mungkin aku dan teman ini tidak akan menjadi sedekat kami saat ini.
Ini bukan cerita sedih lho ya… Main bersama teman satu ini selalu menyenangkan, terutama karena ia sangat mengerti bahwa keberadaanku di Berlin adalah semata-mata karena aku memilih Eropa daripada Aussie
:P. Aku baru melihat foto-foto bahagia teman ini merayakan rampungnya studi master yang ia tempuh selama dua tahun ke belakang. Ini adalah ekspresi kebanggaan seorang teman yang sering menyimpan detail-detail tua di kepala. Tentu aku bukanlah siapa-siapa, tapi aku memberanikan diri untuk dengan yakin berkata, tante pastinya akan selalu tersenyum bangga dari mana pun beliau berada.

Love,
A.
Ps. Picture was taken randomly at East Side Gallery. The kids were looking happy
:)

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Akhir-akhir ini aku sering sulit tidur (bukan cuma akhir-akhir ini saja sih..). Mengisi jam-jam sulit tidur, jadilah yang aku lakukan adalah...
-
“Seseorang dapat menyempatkan diri mengunjungi Meksiko Utara dan bersedia menunggu 20 tahun demi melihat sekuntum Queen Victoria Agave me...
-
Raksha Bandhan (Bengali: রাখী বন্ধন Hindi: रक्षा बन्धन) is also called Rakhi Purnima (রাখীপূর্ণিমা) or simply Rakhi or "Rakhri"...
-
Aku tidak seindah itu hingga mematrikan deretan milestones demi menandai setiap checkpoint dalam hidupku. Mungkin bila aku melakukannya, sua...
-
Hari kemarin musik saya mati, saya sedih karena saya pikir saya tidak akan bisa menikmatinya lagi. Tapi ia meninggalkan sebuah kotak, da...
Recent Posts
Categories
- [EARGASM]
- 30Hari Bercerita
- Ahmad Wahib
- Aktivitas
- Bahasa
- Barcelona
- Birokrasi
- BYEE
- Cerita Dari Negeri Lain
- Co-ass
- Easy-Aci Exploring the World
- Event
- Ex-Berliner
- Family
- Fiksi Tapi Bukan
- Friendship
- Germany
- Golden October
- Inspirasi
- Japan
- Jerman
- Journey to the West
- Karya
- KKM
- Koas
- Kontemplasi
- Menulis Random
- Movie
- Puisi
- Quality Time
- Refleksi
- Romansa
- Serba-serbi
- Song of the Day
- Sweet Escape
- T World
- Tragedy
- Travel
- Trip
- Tulisan
- Urip Iku Urup
0 comments:
Posting Komentar