Defect, anomali...and perspective

26 Desember 2018

On 23.05 by anya-(aydwprdnya) in , , , ,    No comments
[3/30] A Guy With Constant Cloud Inside His Head
"Can you imagine that he created such a weird creature and made the main character in his book turned into that thing he describe as 'ungeheures Ungeziefer' (translated as monstrous vermin, euuuh..). What would you do if you woke up one day finding yourself as an insect? You must be freaking out, right? But in this story, he and his family reacted distinctively unusual....", then he continued reading some more line and translating them into English for me. I started understanding this man, he is in love with Franz Kafka. As he expressed his feeling passionately, it contagiously provoked my curiosity...Kafka, Kafkaesque, and this man.
He grabbed another book from his book self, an old book he showed me through a picture some days earlier. I guessed that book come from 1800 something, he thought that might be older. It was typed in such medieval font, maybe Gothic, Deutsch Gothic, or Germanica, I was not sure. Of course, it was in German. I wonder where did he got that book, I wish he didn't steal that from the city library. He stretched the particular nuance all over the room, almost beat the vanilla fragrance from a candle I lighted an hour earlier, on how much he valued the book. I could relate, when it comes to some books, things can be about life and death.
Beers and philosophical talk seemed to be a perfect match. I occupied the couch in his middle apartment room for three nights in a row and that time felt like a vacation to me, instead of an emergency evacuation plan. Too bad that if I asked to, I am about sure that I wouldn't be able to reach his place again without Google map. Done with those 'recess' period, I realized that I was succesfully recruited as a new Kafkaesque worshiper.

* * *
"Coba bayangkan, ia menggambarkan sosok serangga yang aneh, mengerikan, hampir tidak masuk akal, dan membuat tokoh utama dalam ceritanya tiba-tiba berubah menjadi serangga tersebut pada suatu pagi saat bangun tidur. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu bangun tidur dan mendapati dirimu adalah serangga? Mesti heboh, kan? Tapi di cerita ini,si tokoh utama dan keluarganya malah bereaksi dengan cara yang tidak biasa...bla..bla.. ", ia melanjutkan membacakan dan mentranslasi ke bahasa Inggris untukku. Aku mulai mengerti orang ini, ia penggemar berat Franz Kafka. Karena ia mengekspresikan kecintaannya dengan sepenuh hati, aku pun jadi penasaran...Kafka, Kafkaesque, dan juga lelaki ini.
Ia mengambil satu buku lain dari rak bukunya, salah satu buku tua yang pernah ia tunjukkan lewat foto beberapa hari sebelumnya. Aku tebak buku tersebut berasal dari tahun 1800an, ia bilang bisa jadi lebih tua. Buku tersebut ditulis dalam bahasa Jerman dengan pilihan huruf yang sangat medieval, mungkin font-nya Gothic, Deutsch Gothic, atau Germanica, aku tidak begitu yakin. Aku bertanya-tanya, dimana ia mendapatkan buku tua tersebut, aku harap ia tidak memilikinya dengan cara yang ilegal. Nuansa kebanggaannya terhadap buku tersebut terasa memenuhi ruangan, mengalahkan aroma vanila dari lilin yang aku nyalakan satu jam sebelumnya. Aku bisa mengerti. Bagiku pribadi, beberapa buku bisa jadi berujung pada perkara hidup dan mati.
Bir dan obrolan filosofis sepertinya adalah pasangan yang serasi. Aku berhutang pada lelaki ini untuk sofa ruang tengah yang aku kuasai selama tiga malam berturut-turut, yang membuatnya lebih terasa seperti berlibur daripada mengungsi. Jika aku harus mengingat kembali jalan menuju alamat apartementnya (tanpa Google map), aku yakin aku tak bisa. Yang aku khawatirkan, dalam tiga hari itu aku berhasil didoktrin menjadi pengikut Kafkaesque.
A.

0 comments:

Posting Komentar