29 Oktober 2012
Memasuki minggu kedua petualanganku di negeri Sakura. Aku sudah mulai terbiasa dengan dinginnya sapuan angin musim gugur, daun-daun yang berganti warna, dan jalan kaki dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Aku juga mulai terbiasa bergoyang dangdut dalam kereta yang penuh sesak, memastikan jalur subway yang benar, dan menahan diri melihat berbagai macam replika makanan yang dipajang di depan rumah-rumah makan.
Yup! Oktober lagi, musim gugur yang lain lagi, cerita baru lagi. That's why I always love October.
Mulai pagi ini, cuaca bertambah dingin lagi, musim gugur yang sebenarnya, begitu kata dormitory master tempatku menghabiskan tidur malam berbalut selimut tebal selama dua minggu terakhir dan dua minggu yang akan datang. Banyak sekali yang terjadi 14 hari belakangan ini, ide-ide cerita berloncatan di dalam kepalaku. Terlalu banyak yang baru, terlalu banyak yang menarik.
Yang pasti, Oktober lagi, musim gugur yang lain lagi, cerita yang baru lagi. That's why I love October very much, as I love September, November, February...... I love my live so much >.<
27 Oktober 2012
Aku tak pernah bisa membaca
pikiranmu
Sama seperti dirimu yang
tak pernah bisa meramal hatiku.
Kadang dirimu bernyanyi dalam gempita. Kadang aku menangis di bawah hujan.
Sering dirimu berteriak di sela gaung. Lebih sering lagi aku menunggu dalam
renung.
Sudut-sudut yang kita bentuk selama ini sangat aneh. Sudut-sudut yang
terbentuk diantara kita selalu aneh. Menumpul saat udara seharusnya hangat.
Menajam justru saat kesepian menyengat. Garis-garis yang menghubungkan kita
sangat aneh. Garis-garis yang memisahkan kita juga selalu aneh. Menebal saat
pensil kita patah. Memburai menjadi titik-titik halus ketika tinta kita berwarna
cerah.
Sejajar, dalam hubungan itu kita bertemu. Tegak lurus, relasi yang kita
pilih saat memutuskan untuk tak saling mengenal.
Jadi?
Apa dirimu perih? Apa hatiku pedih?
Aku tak pernah bisa membaca
pikiranmu
Sama seperti dirimu yang
tak pernah bisa meramal hatiku.
Namun yang sama kita
tahu, ketidaktahuan kita inilah yang membuat kita bertahan.
Suma, Kobe
Oct 27, 2012
Langganan:
Postingan (Atom)
Search
Popular Posts
-
Akhir-akhir ini aku sering sulit tidur (bukan cuma akhir-akhir ini saja sih..). Mengisi jam-jam sulit tidur, jadilah yang aku lakukan adalah...
-
“Seseorang dapat menyempatkan diri mengunjungi Meksiko Utara dan bersedia menunggu 20 tahun demi melihat sekuntum Queen Victoria Agave me...
-
Raksha Bandhan (Bengali: রাখী বন্ধন Hindi: रक्षा बन्धन) is also called Rakhi Purnima (রাখীপূর্ণিমা) or simply Rakhi or "Rakhri"...
-
Aku tidak seindah itu hingga mematrikan deretan milestones demi menandai setiap checkpoint dalam hidupku. Mungkin bila aku melakukannya, sua...
-
Hari kemarin musik saya mati, saya sedih karena saya pikir saya tidak akan bisa menikmatinya lagi. Tapi ia meninggalkan sebuah kotak, da...
Recent Posts
Categories
- [EARGASM]
- 30Hari Bercerita
- Ahmad Wahib
- Aktivitas
- Bahasa
- Barcelona
- Birokrasi
- BYEE
- Cerita Dari Negeri Lain
- Co-ass
- Easy-Aci Exploring the World
- Event
- Ex-Berliner
- Family
- Fiksi Tapi Bukan
- Friendship
- Germany
- Golden October
- Inspirasi
- Japan
- Jerman
- Journey to the West
- Karya
- KKM
- Koas
- Kontemplasi
- Menulis Random
- Movie
- Puisi
- Quality Time
- Refleksi
- Romansa
- Serba-serbi
- Song of the Day
- Sweet Escape
- T World
- Tragedy
- Travel
- Trip
- Tulisan
- Urip Iku Urup