26 Desember 2017
Adalah sebuah alasan lain untuk menulis pagi ini yaitu headset yang sudah lelah berfungsi dan dua jam perjalanan yang perlu dibunuhi. Aku bukan penggemar perjalanan yang sunyi. Well, kereta ini tentu tidak sepi, namun Anda harap mengerti, betapa nyamannya mendengar suara yang familiar dan kita pahami.
Hari keenam dalam perjalanan menemukan diri sendiri (cieeeileee...maafkan ke-melayu-an ini). Jujur saja, aku masih belum yakin akan apa yang aku lakukan. Sejauh ini, semua tempat baru atau lama, pertama atau kesekiankalinya, belum gagal membuatku terpana dan ternganga. Yang lebih membuat terpana tentunya adalah bahwa ternyata aku masih baik-baik saja.
Merry Christmas!! Happy holiday!!
Ya, dua frase yang paling sering aku ucapkan dan aku dengar sejak kemarin. Di akhir setiap transaksi, atau bertemu orang secara random di jalan, frase itu yang saling ditukar instead of "danke", "hi", atau "bye". Rentang hari-hari ini terasa sangat sesuai denganku, terasa sangat positif dan mayoritas wajah tersenyum dan bahagia. Indahnya.
Ya, dua frase yang paling sering aku ucapkan dan aku dengar sejak kemarin. Di akhir setiap transaksi, atau bertemu orang secara random di jalan, frase itu yang saling ditukar instead of "danke", "hi", atau "bye". Rentang hari-hari ini terasa sangat sesuai denganku, terasa sangat positif dan mayoritas wajah tersenyum dan bahagia. Indahnya.
Aku sendiri tidak merayakan Natal. Pada konteks ini, aku adalah orang yang selalu menikmati suasana dan printilan Natal dan tahun baru. Khusus tahun ini, jujur saja, vibrasi festivalnya sangat sangat terasa (walaupun aku tidak ingin membandingkannya dengan suasana menjelang Galungan). Aku lumayan hanyut juga, secara tidak sadar mengorek-ngorek ingatan tentang pencapaian dan hal baik yang aku lakukan selama hampir setahun, dan mengira-ngira pantas tidaknya aku mendapat hadiah dari Santa. Well, those gifts are listed!
1. Videocall from my family on 25th! Ini harus aku akui sangat manis, walaupun singkat, walaupun kualitas gambarnya ya begitulah. Ketahuilah, sendiri di tengah ramainya Christmas markt itu sedih-sedih bagaimana gitu. Dan tiba-tiba videocall dengan keluarga nun jauh disana? Terbaik!
2. Solo trip. Ini sangat arogan, bahwa aku menghadiahi diriku dengan perjalanan tanpa rencana yang sejauh ini, one of the best trip of my life!
3. Nietzsche on the way! Sudah beberapa lama aku jatuh cinta pada Nietzsche. Tulisannya memberikan sensasi yang serupa dengan kombinasi antara anting baru dan sepatu yang terlalu nyaman. Bagian terburuknya adalah, cukup sulit menemukan beberapa judul karya Nietzsche. Fakta bahwa aku tinggal di Jerman, berbuah banyak kekecewaan karena ketidakmampuanku menikmati karya dalam bahasa ibunya. Tapiii... 

Tadaaa... Walaupun sepertinya aku harus sabar membacanya sampai tahun depan. Terima kasih, dr. Dwi Ariawan, sponsor utama sepanjang masa.
4. Extra one day trip to Amsterdam. Katakanlah aku beruntung seperti biasa.
5. I'm working on my novel-to-be-craps, mencoba serius menggarap beberapa penggalan draft, dan dengan dorongan beberapa spektator (thank you, guys!) memberanikan diri untuk konsultasi dengan salah satu agen penyunting naskah (entah dimana mendapat rasa percaya diri yang kelewatan ini.) Tapi, ya, it seems like they like it! Thank you Mas Gugun, for letting things happened!
6. One-voucher-of-whatever-I-want dari seorang penulis yang aku kenal secara tidak sengaja. Di luar bahwa kami akan mengerjakan artikel tentang budaya dan literasi (jelas aku hanya penyumbang perspektif tentang budaya Indonesia), aku pikir voucher ini akan ia sesali. Thanks Rob!
7. Ah ya, hadiah dari Secret Santa (yang pada akhirnya bukan rahasia lagi) dari malam gathering sebagai penanda berakhirnya core course kami!
8._____
Aku ingin membiarkan daftar ini terbuka karena aku menyukainya. Haha...
* * *
Selanjutnya mungkin tetek bengek resolusi tahun baru. Tentu aku perlu sedikit lebih banyak waktu untuk berpikir dulu. Yang pasti salah satunya mesti mengenai merampungkan studi (periiiih!)
Well, Amsterdam sebentar lagi. Dan sesuatu, mungkin waffle dan kopi, di lambungku mulai bereaksi. Akh, biar sejauh apa aku pergi, ternyata ke-ndeso-an dan keudikan pusat emesis di otakku hampir mustahil dibenahi.
Happy Holiday!
Rotterdam 26.12.2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Akhir-akhir ini aku sering sulit tidur (bukan cuma akhir-akhir ini saja sih..). Mengisi jam-jam sulit tidur, jadilah yang aku lakukan adalah...
-
“Seseorang dapat menyempatkan diri mengunjungi Meksiko Utara dan bersedia menunggu 20 tahun demi melihat sekuntum Queen Victoria Agave me...
-
Raksha Bandhan (Bengali: রাখী বন্ধন Hindi: रक्षा बन्धन) is also called Rakhi Purnima (রাখীপূর্ণিমা) or simply Rakhi or "Rakhri"...
-
Aku tidak seindah itu hingga mematrikan deretan milestones demi menandai setiap checkpoint dalam hidupku. Mungkin bila aku melakukannya, sua...
-
Hari kemarin musik saya mati, saya sedih karena saya pikir saya tidak akan bisa menikmatinya lagi. Tapi ia meninggalkan sebuah kotak, da...
Recent Posts
Categories
- [EARGASM]
- 30Hari Bercerita
- Ahmad Wahib
- Aktivitas
- Bahasa
- Barcelona
- Birokrasi
- BYEE
- Cerita Dari Negeri Lain
- Co-ass
- Easy-Aci Exploring the World
- Event
- Ex-Berliner
- Family
- Fiksi Tapi Bukan
- Friendship
- Germany
- Golden October
- Inspirasi
- Japan
- Jerman
- Journey to the West
- Karya
- KKM
- Koas
- Kontemplasi
- Menulis Random
- Movie
- Puisi
- Quality Time
- Refleksi
- Romansa
- Serba-serbi
- Song of the Day
- Sweet Escape
- T World
- Tragedy
- Travel
- Trip
- Tulisan
- Urip Iku Urup
0 comments:
Posting Komentar