10 Februari 2012
Sudah beberapa orang menertawai aku untuk satu alasan yang serupa: takut bekerjasama (baca:mencontek) saat ujian. Ya, untuk segumpal alasan yang akan aku jelaskan di belakang aku memang tidak akrab dengan segala bentuk kecurangan saat ujian. Dan itu membuat mereka tertawa. Hhfff...sepertinya selera humor orang kebanyakan telah banyak berubah.
Jangan salah sangka bahwa aku adalah orang yang lurus, tidak sama sekali. Aku berantakan dalam banyak hal, ikut bergunjing pada berbagai kesempatan, sering menunda pekerjaan, dan masih sering membuat orang tertipu dengan penampilan luarku. Lainnya, punya bakat pengatur nomor wahid dan suka menyuntik paksa paham kebenaran (kebenaran versiku tentunya). Tapi untuk tindakan menyimpang saat ujian: mencontek, tanya teman sebelah, tukar kertas jawaban, kode jawaban~dengan berat aku menghindar. Katakanlah aku tidak bisa, aku memang tidak bisa. Memikirkannya saja membuat saraf simpatisku aktif. Mungkin mereka, beberapa oknum yang sulit mengerti diriku berpikir bahwa aku penakut, pengecut, bodoh. Tapi bagaimana kalau aku bilang bahwa aku tidak bisa karena tidak biasa? Atau lebih tepatnya, aku tidak membiasakan diri.
Segala yang aku sebut di atas tak lepas dari pengaruh Y dalam proses embriogenesisku, bapakku yang paling bapak. Beliau selalu mengajarkan aku untuk bergantung selalu pada temali kejujuran, menjadi diri sendiri pada kesempatan terburuk sekalipun. Usaha dan kerja keras adalah asam askorbat harian yang akan memodulasi ketahanan pikiranku untuk selalu mengandalkan kemampuan diri. Semua yang beliau ajarkan adalah bukan tentang menjadikanku makhluk soliter melainkan mengajariku untuk mengenal waktu yang tepat untuk menguji dan berbagi. Yah, siapa sangka pesan sederhana dari bapak terus menguntit bawah sadarku hingga usia kepala dua. Dan sekarang, jejak kearifan bapak justru membuatku menjadi si-bodoh-yang-beberapa-kali-gagal-dan-sering-mendapat-nilai-standar-dan-bahkan-tidak-menghargai-solidaritas-saat-ujian. Marah?kesal?sedih? Awalnya aku tidak tahu harus bagaimana, belakangan aku hanya ingin percaya dengan semua ajaran yang mampu ditangkap kejujuran kanak-kanakku bertahun yang lalu.
*~*~*
Sekali lagi aku bukan orang bersih. Sebagaimanapun aku percaya, toh aku pernah berbuat salah juga. Salah satu kenangan kurang menyenangkan masa SMA, tepatnya ujian nasional SMA. Bukan salah kostum hari kedua ujian atau hampir telat atau pengawas titisan naga, hanya saja aku menjadi bagian inti dari siklus percontekan di sekolahku. Kedengaran biasa saja, tapi bagiku seperti kehilangan satu hal besar dalam diriku. Bagaimanapun itu membuatku begitu malu hingga menyimpannya lima bulan sebelum "pengakuan dosa" pada bapak.
Entahlah, banyak hal terlewati terkait kisah anti curang saat ujian dan kehidupan kampusku. Aku mengulang di beberapa blok, mendapat nilai B di kebanyakan blok lain sementara teman yang lain mendapat A. Beberapa kawan berdalih pengawas ruangan yang galak, beberapa bilang aku kekurangan waktu. Tapi kataku, aku masih punya kesempatan untuk meningkatkan diri.
Terimakasih Bapak,
Aku tidak merasa nilai kejujuran yang pernah kita pelajari bersama pantas untuk ditertawakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
Akhir-akhir ini aku sering sulit tidur (bukan cuma akhir-akhir ini saja sih..). Mengisi jam-jam sulit tidur, jadilah yang aku lakukan adalah...
-
“Seseorang dapat menyempatkan diri mengunjungi Meksiko Utara dan bersedia menunggu 20 tahun demi melihat sekuntum Queen Victoria Agave me...
-
Raksha Bandhan (Bengali: রাখী বন্ধন Hindi: रक्षा बन्धन) is also called Rakhi Purnima (রাখীপূর্ণিমা) or simply Rakhi or "Rakhri"...
-
Aku tidak seindah itu hingga mematrikan deretan milestones demi menandai setiap checkpoint dalam hidupku. Mungkin bila aku melakukannya, sua...
-
Hari kemarin musik saya mati, saya sedih karena saya pikir saya tidak akan bisa menikmatinya lagi. Tapi ia meninggalkan sebuah kotak, da...
Recent Posts
Categories
- [EARGASM]
- 30Hari Bercerita
- Ahmad Wahib
- Aktivitas
- Bahasa
- Barcelona
- Birokrasi
- BYEE
- Cerita Dari Negeri Lain
- Co-ass
- Easy-Aci Exploring the World
- Event
- Ex-Berliner
- Family
- Fiksi Tapi Bukan
- Friendship
- Germany
- Golden October
- Inspirasi
- Japan
- Jerman
- Journey to the West
- Karya
- KKM
- Koas
- Kontemplasi
- Menulis Random
- Movie
- Puisi
- Quality Time
- Refleksi
- Romansa
- Serba-serbi
- Song of the Day
- Sweet Escape
- T World
- Tragedy
- Travel
- Trip
- Tulisan
- Urip Iku Urup
like like like like like :D
BalasHapusHahaha, enggak salah, tp serasa berbeda diantara yg lain... :D