Defect, anomali...and perspective

11 April 2016

On 00.11 by anya-(aydwprdnya) in ,    No comments

Ceritakanlah sebuah fabel.

Berceritalah pada siput-siput air kecil yang rapi menempeli batang padi.
Tentang para binatang yang meneduhkan terik lewat nyanyi
Tentang para penjaga yang mendosa sekaligus getir tertawa.

Dua ekor burung bertemu diam-diam saat langit lengah menutup celah. Seharusnya mereka tidak mengkhianati peta yang tergambar di balik bulunya. Yang satu adalah burung pengais tanah terbaik yang dimiliki bumi. Yang satunya lagi, dinanti dalam doa untuk membagikan kantong-kantong janin setiap dini.

Langit semakin sering lupa, dua ekor burung kian sering berjumpa. Hingga matahari murka dan mengirim dandelion sebagai sekutunya. Setiap dandelion mengirimkan pasukannya, dua ekor burung hanya meniup-niup, menidurkannya hingga lelap.
Kita seharusnya tahu, Jagger tidak selalu benar tentang dandelion.*) Tidak semua dandelion merubahmu bijaksana. Beberapa hanya peraga, bahwa tidak semua burung piawai terbang dan bersarang.

Ceritakanlah sebuah fabel, pada bayi-bayi tukik yang meronta di genggaman. Namun jangan tentang setapak panjang yang menunggu di lautan. Kisahkan saja bahwa tidak semua ikan lihai berenang dan tidak semua mutiara betah bersama kerang.

*) Dandelion don't tell no lies. Dandelion makes you wise.
(Dandelion (1967),The Rolling Stone)

0 comments:

Posting Komentar