Defect, anomali...and perspective

22 November 2011

On 19.54 by anya-(aydwprdnya) in ,    2 comments

Kemarin aku kembali (ini untuk kedua kalinya) mengunjungi Sanur Village Festival 2011. Iseng saja sebenarnya, selain karena aku termasuk salah satu tipe pecandu festival (baca: menikmati berada di tengah keramaian), aku juga ingin mengabadikan beberapa jenis bonsai yang sebelumnya belum sempat aku ambil gambarnya. Jadilah malam Rabu (petang hari Selasa), walau sempat terhadang cuaca gerimis, aku menghabiskan malam di Pantai Matahari Terbit.

Jalan-keliling-duduk-beli takoyaki-duduk-jalan lagi. Aku bertemu beberapa kawan lama dari SMA.
Aku & kawan: "Hoyy...."
Kawan: "Liat apa?"
Aku: "Anggrek, bonsai, makan...kamu?"
Kawan: "Gus Teja lahh..aku kan penikmat musik sejati"
Aku: "Siapa?" [cengok]
Kawan: "GUS TEJA, behh..gag tau?"
Aku: "......" [makin cengok]

Kebetulan malam itu penutupan SVF 2011, suasana ramai, dan aku banyak menghabiskan waktu dengan kawan-kawan. Sebelumnya aku sempat membaca di buku panduan SVF (bukan cuma manajemen pasien yang ada panduannya lho....) rundown acara malam itu. Memang ada nama Gus Teja-World Music, tapi karena tidak familiar jadi aku abaikan. Tapi karena orang-orang menyebut nama Gus Teja berkali-kali, aku jadi penasaran juga.

Sepertinya Aku Harus Malu

Satu demi satu acara berlalu, hingga tiba waktunya si Gus Teja cs ini. 
Betapa malunya aku, padahal melodi-melodi yang dibawakan grup satu ini sangat sering aku nikmati. Bahkan aku ingat salah satu aransemen garapannya yang berjudul Morning Happiness (check the video out!) adalah salah satu music yang sering diputar di salah satu rumah makan favoritku. Ghezzzz.........

Hmm..what I supposed to say? Nyatanya aku memang sering meng-underestimate-kan musik lokal, sadar maupun tidak sadar. Aku penikmat Simple Plan, Green Day, Linkin Park, Sum41...Aku pemuja Avrile, Beyonce, Norah jones. Aku suka penampilan Lagy Gaga dan Katty Perry. Tapi bagaimana bisa aku tidak pernah mendengar nama Gus Teja sebelumnya? Aku begitu sering menuduh banyak penyanyi Indonesia telah melecehkan makna musik dalam negeri, dan sekarang aku sadar, bagaimana bisa pelaku industri musik menghasilkan karya yang berharga kalau banyak konsumen musik yang tidak bisa menghargai musik milik sendiri? Seperti aku....

Sebenarnya aku ingin mengulas lebih banyak mengenai Gus Teja ini, tapi tidak banyak data yang bisa ditemukan di dunia maya mengenai musisi yang satu ini. Yang pasti, dengan mengedepankan peran suling (seruling) dalam alunan musiknya yang dikolaborasikan dengan gamelan dan beberapa alat musik modern, Gus Teja berhasil menciptakan musik apik yang menurutku Bali banget. Ahh, aku memang bukan pengulas musik yang baik, maka dari itu aku menyertakan video di atas.

Kemarin malam hampir pukul 23.00, aku meninggalkan areal SVF 2011 dengan tekad akan mendownload  album Gus Teja. Gus Teja-Bali World Music sepertinya akan menjadi batu loncatanku untuk mulai belajar menghargai musik milik sendiri. Dengan ini, aku nobatkan Morning Happiness sebagai Song of the Day.
Love local music...!!!


2 komentar: