Defect, anomali...and perspective

13 Desember 2015

On 08.49 by anya-(aydwprdnya)   No comments

Aku harap bukan hanya kebetulan semata, bahwa pemilihan kepala daerah serentak yang diklaim sebagai yang pertama terjadi i Indonesia ini bertepatan dengan Hari Anti Korupsi. Sembilan Desember dua ribu lima belas. Tiada maksud menjadikan hari ini istimewa. Bukan pula berniat mengecilkan maknanya. Jujur saja, ada rasa skeptis yang membekas di hati ini setiap kali bersentuhan dengan segala prosedural dan seremonial politik. Harap tidak serta merta menghakimiku sebagai insan cuek politik. Aku perduli, bahkan pada beberapa titik perduli yang sejadi-jadinya (baca: hingga sering sakit hati). Kalau boleh meminjam jargon masa sekarang: aku lelah.

Aku dan orang-orang di sekelilingku mengharapkan pemerintahan yang baik menurut kami. Di saat yang sama harapan tersebut dihancurkan dengan visi bahwa perubahan itu akan membutuhkan waktu yang lebih panjang lagi.

Aku dan orang-orang di sekelilingku menginginkan perubahan ke arah yang membaik. Dan keinginan tersebut dikalahkan oleh rasa malu melihat tabiat oknum-oknum pengempu pemerintahan kita saat ini.

Ah, warga negara macam apa aku ini. Mengeluh, tanpa solusi yang nyata. Bahkan aku lancang sekali merepresentasikan diriku dengan 'orang-orang di sekelilingku'.

Sebenarnya aku menulis ini dengan perasaan yang bercampur aduk. Dagelan politik hanya satu dari sedikit faktor yang mempengaruhi arus pikirku akhir-akhir ini. Sebenarnya juga aku lebih ingin membahas tentang dokter layanan primer yang jelas-jelas mengusik ketenanganku. Hanya saja aku belum cukup membaca referensi untuk dijadikan dasar argumentasi. Kebetulan juga aku sedang enggan menelaah bacaan berat (kan sudah kubilang tadi aku lelah.) Sebab lainnya adalah pikiranku tidak tenang, harap-harap cemas menunggu sebuah pengumuman.

Yah, pilkada ini mungkin berlalu sebagai momentum untukku berkeluh kesah. Terutama bila pemenangnya di Tabanan sepertinya sudah menyiapkan pesta besar-besaran.

[Ya Tuhan, limpahkanlah kebesaran hati dan kelapangan dada untuk menghadapi apapun yang harus kami hadapi.]

0 comments:

Posting Komentar