15 Desember 2016
Siang ini langit mempermainkanku.
ada banyak warna putih tertelan tepian menganga biru.
Kita membisu,
angin terlalu semarak seperti konser Coldplay di hari sabtu.
...dan salah, seperti biasa.
Bukan langit yang bermain warna.
para awan lah yang beranjangsana,
dengan kanvas maha hampa sebagai tamannya.
Di luar dugaan, mereka jenaka.
Bayangkan saja, segumpal besar keabuan membentuk pesawat udara,
tepat menyanding seekor Thai Air yang mengangkasa.
Bayangkan lagi, lebih ke utara ia melukiskan rupa Ganesha,
hanya kali ini lebih merupa gajah lucu milik Tiara Dewata.
Aku hampir tertawa.
Kita tidak membahas cuaca. Kita tidak membahas pertandingan bola.
Kita mungkin ingin, tapi menahan diri untuk menyentuh agama.
juga menyentuhmu karena dimensi kita tak sama.
Salah satu dari kita, mungkin aku, mendengungkan lagu latar sebuah drama Korea,
yang kita santap bersama sarapan yang kumasak terlalu lama.
Salah satu lainnya, mungkin dirimu, membiarkan kata tersangkut di udara.
Kita memilih melakonkan cakrawala,
pada panggung yang arahnya jelas berbeda.
Kita, berdua
Kita tidak bicara.
Search
Popular Posts
-
Akhir-akhir ini aku sering kehilangan alat tulis (pulpen, bolpoin, dan sebangsanya). Ini menyebalkan karena keseharianku sekarang menjadika...
Recent Posts
Categories
- [EARGASM]
- 30Hari Bercerita
- Ahmad Wahib
- Aktivitas
- Bahasa
- Barcelona
- Birokrasi
- BYEE
- Cerita Dari Negeri Lain
- Co-ass
- Easy-Aci Exploring the World
- Event
- Ex-Berliner
- Family
- Fiksi Tapi Bukan
- Friendship
- Germany
- Golden October
- Inspirasi
- Japan
- Jerman
- Journey to the West
- Karya
- KKM
- Koas
- Kontemplasi
- Menulis Random
- Movie
- Puisi
- Quality Time
- Refleksi
- Romansa
- Serba-serbi
- Song of the Day
- Sweet Escape
- T World
- Tragedy
- Travel
- Trip
- Tulisan
- Urip Iku Urup
0 comments:
Posting Komentar